FluentFiction - Indonesian

The Sweet Misadventure: Dhika's Chocolate Quest

FluentFiction - Indonesian

15m 47sNovember 12, 2025
Checking access...

Loading audio...

The Sweet Misadventure: Dhika's Chocolate Quest

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di sebuah rumah besar, yang dikelilingi oleh taman hijau dan pepohonan berbunga semerbak, suasana hangat selalu terasa setiap saat.

    In a large house, surrounded by green gardens and fragrant blooming trees, a warm atmosphere is always felt at any moment.

  • Ini adalah musim semi di belahan selatan, dan rumah itu penuh dengan keceriaan dan cerita keluarga.

    It is spring in the southern hemisphere, and the house is filled with joy and family stories.

  • Di dalam rumah itu, ada seorang pemuda bernama Dhika, dikenal di keluarganya sebagai orang yang ceria tapi seringkali ceroboh.

    Inside that house, there is a young man named Dhika, known in his family as a cheerful person but often clumsy.

  • Hari itu, Dhika memiliki sebuah misi rahasia.

    That day, Dhika had a secret mission.

  • Dia ingin mencari cadangan coklat rahasia yang disimpan untuk tamu-tamu liburan nanti.

    He wanted to find the secret stash of chocolate stored for holiday guests later.

  • Dengan senyum licik di wajahnya, dia berjingkat masuk ke dalam pantry, sebuah ruangan yang penuh dengan berbagai bahan makanan dan aroma lezat yang menguar di udara.

    With a sly smile on his face, he tiptoed into the pantry, a room full of various food ingredients and delicious aromas wafting in the air.

  • Namun, saat Dhika sibuk membongkar rak-rak mencari coklat, nasib cerobohnya datang menghampiri.

    However, as Dhika busied himself rummaging through the shelves searching for chocolate, his clumsy fate caught up with him.

  • Tanpa sengaja, dia memutar kunci pintu pantry, dan... kunci itu patah!

    Accidentally, he twisted the pantry door lock, and... the key broke!

  • Dhika tertahan di dalam, dengan pintu yang tertutup rapat dan tidak ada cara untuk keluar.

    Dhika was trapped inside, with the door tightly shut and no way out.

  • "Astaga, apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Dhika panik.

    "Oh no, what should I do now?" Dhika muttered in panic.

  • Dia melihat ke sekeliling, berharap menemukan sesuatu yang bisa membantunya.

    He looked around, hoping to find something that could help him.

  • Setelah beberapa saat panik, Dhika menemukan kaleng sup yang tersisa dan mendapatkan ide yang aneh.

    After a few moments of panic, Dhika found a can of soup leftover and got a strange idea.

  • Dia mulai mengetuk-ngetukkan kaleng itu pada pintu, menciptakan irama yang tidak beraturan, berharap seseorang di luar akan mendengar.

    He began banging the can against the door, creating an irregular rhythm, hoping someone outside would hear.

  • Sementara itu, Sari, adiknya yang tengah melintas di lorong, mendengar suara ketukan aneh dari arah pantry.

    Meanwhile, Sari, his sister who was passing by the hallway, heard strange knocking sounds from the direction of the pantry.

  • "Apa itu?" pikir Sari penasaran.

    "What is that?" wondered Sari curiously.

  • Tanpa menunggu lama, dia menghampiri pintu pantry dan mencoba membukanya.

    Without waiting long, she approached the pantry door and tried to open it.

  • Ketika pintu itu terbuka, Dhika berdiri dengan wajah malu, masih memegang kaleng sup.

    When the door opened, Dhika stood there with an embarrassed face, still holding the can of soup.

  • "Ups," katanya, tersenyum kikuk.

    "Oops," he said, smiling sheepishly.

  • Sari tertawa kecil.

    Sari chuckled lightly.

  • "Kamu selalu punya cara untuk bikin hidup di rumah ini lebih seru," katanya sambil memeluk Dhika.

    "You always find ways to make life in this house more exciting," she said, hugging Dhika.

  • Momen konyol itu akhirnya membuat coklat rahasia terlihat.

    That silly moment ended up revealing the secret chocolate.

  • Alih-alih memarahi Dhika, keluarganya justru tertawa dan menikmatinya bersama-sama.

    Instead of scolding Dhika, his family just laughed and enjoyed it together.

  • Malam itu, rumah besar itu dipenuhi dengan tawa dan cerita baru yang diceritakan dengan hangat di sekitar meja makan.

    That night, the large house was filled with laughter and new stories warmly told around the dining table.

  • Dhika belajar sesuatu yang penting hari itu.

    Dhika learned something important that day.

  • Bahwa meski sering ceroboh, dia dicintai oleh keluarganya, apa adanya.

    That even though he is often clumsy, he is loved by his family, just as he is.

  • Bahwa dalam kekonyolannya, dia membawa kebahagiaan yang langka dan berharga bagi semua orang.

    That in his silliness, he brings rare and precious joy to everyone.