
Courage Unleashed: Balinese Students Tame Wild Komodo
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Courage Unleashed: Balinese Students Tame Wild Komodo
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Pagi itu, langit cerah di Balinese High School, sebuah sekolah yang asri di kaki pegunungan Bali.
That morning, the sky was clear over Balinese High School, a beautiful school at the foot of the Bali mountains.
Para siswa berkumpul di lapangan utama untuk upacara bendera mingguan.
The students gathered in the main field for the weekly flag ceremony.
Angin semilir membuat daun pohon kelapa bergoyang lembut.
A gentle breeze made the coconut tree leaves sway softly.
Putri, seorang siswa yang rajin, berdiri di barisan depan bersama sahabatnya, Dewi.
Putri, a diligent student, stood at the front row with her friend, Dewi.
Putri selalu suka belajar tentang biologi dan berharap suatu hari bisa menjadi konservasionis satwa liar.
Putri always loved learning about biology and hoped to become a wildlife conservationist someday.
Tiba-tiba, suara bisikan mulai terdengar di antara murid-murid.
Suddenly, whispers began among the students.
Sebuah komodo, kadal raksasa dari Pulau Komodo, sedang berjalan pelan menuju mereka.
A komodo, a giant lizard from Komodo Island, was slowly walking towards them.
Semua orang terkejut.
Everyone was surprised.
Para guru berusaha menenangkan para siswa, tetapi suasana menjadi kacau.
The teachers tried to calm the students, but the situation became chaotic.
Kepala sekolah memutuskan untuk memanggil pengendali satwa liar.
The principal decided to call a wildlife handler.
Melihat keadaan semakin panik, Putri berpikir cepat.
Seeing the panic rise, Putri thought quickly.
Ia tahu bahwa komodo bukanlah hewan yang agresif jika tidak diganggu.
She knew that komodos are not aggressive animals if undisturbed.
"Dewi, kita harus membantu komodo ini kembali ke habitatnya," bisik Putri dengan semangat pada sahabatnya.
"Dewi, we have to help this komodo return to its habitat," Putri whispered excitedly to her friend.
Dewi, yang selalu punya selera humor, menjawab, "Kita?
Dewi, who always had a sense of humor, replied, "Us?"
" Namun, ia segera setuju untuk membantu Putri.
However, she soon agreed to help Putri.
Mereka berdua kemudian mendekati Yusuf, penjaga sekolah yang dikenal sedikit percaya takhayul.
They both approached Yusuf, the school janitor known for being a bit superstitious.
Yusuf percaya bahwa kemunculan komodo ini adalah tanda dari roh alam.
Yusuf believed that the appearance of the komodo was a sign from the spirits of nature.
Putri mencoba meyakinkan Yusuf bahwa komodo hanya tersesat.
Putri tried to convince Yusuf that the komodo was just lost.
Setelah ragu sejenak, Yusuf setuju untuk membantu, meskipun sedikit cemas.
After hesitating for a moment, Yusuf agreed to help, albeit a little nervously.
Dengan hati-hati, Putri mulai mendekati komodo.
Carefully, Putri began to approach the komodo.
Ia menggunakan pengetahuannya untuk menenangkan hewan itu.
She used her knowledge to calm the animal.
Sementara Dewi mengalihkan perhatian siswa lain agar tenang, Yusuf membuat barikade kecil dengan kursi untuk memandu komodo ke arah yang lebih aman.
Meanwhile, Dewi distracted the other students to keep them calm, and Yusuf made a small barricade with chairs to guide the komodo in a safer direction.
Dengan usaha keras dan kehati-hatian, mereka berhasil membawa komodo menjauh dari sekolah, menuju daerah bukit yang lebih aman.
With hard work and caution, they managed to lead the komodo away from the school, towards a safer area on the hillside.
Para guru dan siswa takjub melihat keberanian Putri dan Dewi.
The teachers and students were amazed at the bravery of Putri and Dewi.
Setelah komodo kembali ke habitatnya, Putri merasa bangga dengan keberhasilannya.
Once the komodo returned to its habitat, Putri felt proud of her success.
Ketika kepala sekolah memberikan pujian atas tindakannya, Putri semakin yakin dengan mimpinya menjadi konservasionis.
When the principal praised her actions, Putri felt even more confident in her dream of becoming a conservationist.
Yusuf pun belajar dari kejadian ini, menyadari bahwa cara alam bekerja seringkali lebih sederhana dari yang ia kira.
Yusuf also learned from this event, realizing that the way nature works is often simpler than he thought.
Hari itu menjadi kenangan tak terlupakan di Balinese High School, di mana keberanian dan kepedulian berhasil melindungi kehidupan alam yang berharga.
That day became an unforgettable memory at Balinese High School, where courage and care succeeded in protecting precious wildlife.