FluentFiction - Indonesian

Decision at the Dock: Adi's Choice Between Duty and Desire

FluentFiction - Indonesian

16m 54sOctober 15, 2025
Checking access...

Loading audio...

Decision at the Dock: Adi's Choice Between Duty and Desire

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di tengah hiruk-pikuk Pangkalan Angkatan Laut Bali, Adi duduk di tepi dermaga, matanya menatap jauh ke arah laut biru yang tenang.

    Amid the bustling Pangkalan Angkatan Laut Bali, Adi sat at the edge of the dock, his eyes gazing far into the calm blue sea.

  • Hiruk pikuk di pelabuhan, dengan kapal-kapal angkatan laut yang berbaris megah di depan laut, memantulkan kesibukan yang tak ada henti.

    The hustle and bustle at the harbor, with majestic naval ships lined up in front of the sea, reflected endless activity.

  • Angin yang lembut membelai rambutnya saat pohon-pohon kelapa bergoyang perlahan di bawah langit yang cerah.

    A gentle breeze caressed his hair as the coconut trees swayed slowly under the bright sky.

  • Musim semi di Bali, dan udara terasa segar khas tropis.

    It was spring in Bali, and the air felt refreshingly tropical.

  • Adi, seorang perwira muda angkatan laut, sedang menunggu kabar tentang perbaikan kapalnya.

    Adi, a young naval officer, was waiting for news about the repairs on his ship.

  • Ia baru saja menyelesaikan liburannya di Bali dan sangat ingin segera kembali ke rumah.

    He had just finished his vacation in Bali and was eager to return home.

  • Kembali untuk menyambut keponakan perempuannya yang baru lahir.

    He wanted to welcome his newly born niece.

  • Namun, kapal yang seharusnya membawanya pulang mengalami masalah mesin yang tak terduga, membuatnya tertahan di pangkalan.

    However, the ship that was supposed to take him home encountered unexpected engine problems, leaving him stranded at the base.

  • "Maaf, Adi.

    "Sorry, Adi.

  • Tampaknya perbaikan butuh waktu lebih lama.

    It seems the repairs will take longer.

  • Bagian mesin belum datang," ujar Budi, teknisi mesin yang dipercaya Adi.

    The engine parts haven't arrived," said Budi, the engine technician whom Adi trusted.

  • Budi menggelengkan kepala dengan penuh penyesalan.

    Budi shook his head with full regret.

  • Adi hanya bisa tersenyum pahit.

    Adi could only manage a bitter smile.

  • Sari, rekan kerjanya yang juga berada di pangkalan, datang mendekat.

    Sari, his coworker who was also stationed at the base, approached him.

  • "Adi, kenapa tidak coba cari penerbangan saja?

    "Adi, why not try finding a flight?

  • Aku dengar ada pesawat pagi besok yang mungkin ada kursi kosong," sarannya.

    I heard there is a morning flight tomorrow that might have an empty seat," she suggested.

  • Adi merenung.

    Adi pondered.

  • Sejenak, ia merasa galau.

    For a moment, he felt conflicted.

  • Apakah ia harus menunggu kapal selesai?

    Should he wait for the ship to be ready?

  • Atau sebaiknya mencoba keberuntungan dengan mencari penerbangan?

    Or should he try his luck by looking for a flight?

  • Hari menjelang sore ketika keputusan akhirnya muncul.

    As the day turned to evening, a decision finally emerged.

  • Adi memutuskan mencoba mencari penerbangan.

    Adi decided to try finding a flight.

  • Segera ia ke kantor maskapai di kota.

    He immediately went to the airline office in the city.

  • Beruntung, masih ada satu tempat tersedia pada penerbangan keesokan harinya.

    Fortunately, there was still one seat available on the flight the next day.

  • "Pukul enam pagi pesawat lepas landas," kata petugas tiket sambil menyerahkan tiket pada Adi.

    "The plane takes off at six in the morning," said the ticket agent as they handed the ticket to Adi.

  • Harapan membuncah di dadanya.

    His heart swelled with hope.

  • Malam itu, Adi kembali ke pangkalan untuk mengemas barang-barangnya.

    That night, Adi returned to the base to pack his belongings.

  • Saat ia bersiap ucapkan perpisahaan dengan Budi dan Sari, kabar datang.

    Just as he was preparing to say goodbye to Budi and Sari, news arrived.

  • "Adi, kapalmu sudah selesai diperbaiki," seru Budi dengan sorak gembira.

    "Adi, your ship is finished being repaired," shouted Budi cheerfully.

  • Adi tersenyum, kali ini lega.

    Adi smiled, this time with relief.

  • Keputusan sudah diambil.

    The decision had been made.

  • "Terima kasih, Budi.

    "Thank you, Budi.

  • Tapi kali ini, aku naik pesawat," balasnya sambil berjabat tangan erat.

    But this time, I'm taking the plane," he replied, shaking hands firmly.

  • Di pagi hari yang tenang, Adi melangkah tegar menuju bandara.

    On the calm morning, Adi confidently headed to the airport.

  • Ia mengejar mimpinya tanpa menunda lebih lama.

    He pursued his dreams without delay.

  • Keputusannya menyeimbangkan tuntutan tugasnya dan keinginan pribadinya mengajarinya banyak hal.

    His decision to balance his duties and personal desires taught him many things.

  • Adi tahu, laut akan selalu menunggunya kembali, begitu pun keluarga yang ia cintai di rumah.

    Adi knew that the sea would always await his return, just as his family, whom he loved, waited at home.