FluentFiction - Indonesian

Confessions and Rain: A Day at Kampung Bunga

FluentFiction - Indonesian

16m 49sSeptember 13, 2025
Checking access...

Loading audio...

Confessions and Rain: A Day at Kampung Bunga

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Langit yang biasanya bersinar cerah di musim kemarau berubah menjadi gelap oleh awan tebal.

    The sky, which usually shines brightly in the dry season, turned dark with thick clouds.

  • Kampung Bunga, desa dengan hamparan bunga yang memukau mata, mengalami hari yang berbeda.

    Kampung Bunga, a village with a stunning expanse of flowers, was experiencing a different day.

  • Arjuna, Dewi, dan Putri bersiap-siap untuk berkunjung ke tempat itu.

    Arjuna, Dewi, and Putri were getting ready to visit the place.

  • Mereka merencanakan kunjungan ini untuk merayakan pernikahan Dewi yang semakin dekat.

    They planned this visit to celebrate Dewi's upcoming wedding.

  • Arjuna, dengan seikat bunga melati di tangannya, berdiri di dekat gerbang masuk Kampung Bunga.

    Arjuna, with a bouquet of jasmine flowers in his hand, stood near the entrance gate of Kampung Bunga.

  • Ia berharap hari ini dapat berbicara jujur kepada Dewi mengenai perasaannya.

    He hoped today he could honestly speak to Dewi about his feelings.

  • Kebun bunga yang biasanya cerah kini nampak misterius di bawah awan mendung.

    The flower garden, usually bright, now looked mysterious under the overcast clouds.

  • Dewi datang dengan senyuman yang selalu menular.

    Dewi arrived with her always-contagious smile.

  • Gaunnya berkibar tertiup angin, membawa aroma bunga yang segar.

    Her dress fluttered in the wind, bringing the fresh aroma of flowers.

  • Putri, sahabat mereka yang ceria, bergabung sambil membawa payung berwarna terang, seakan menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

    Putri, their cheerful friend, joined while carrying a brightly colored umbrella, as if preparing for the worst.

  • Saat mereka melangkah masuk, hujan mulai turun perlahan.

    As they stepped in, rain started to fall slowly.

  • Bunyi guntur menggelegar dari kejauhan.

    The sound of thunder roared in the distance.

  • Putri, yang peka terhadap suasana hati Arjuna, melihat ke arah Arjuna dengan tatapan yang peneduh.

    Putri, sensitive to Arjuna's mood, looked at him with a comforting gaze.

  • "Ayo, kita berteduh sebentar," usul Putri, menunjuk ke arah sebuah gazebo yang dikelilingi mawar berduri.

    "Let's find some shelter for a moment," suggested Putri, pointing towards a gazebo surrounded by thorny roses.

  • Di tengah gemuruh petir dan rintik hujan, Arjuna merasakan dorongan kuat dalam hatinya.

    Amidst the thunderclaps and rain drizzle, Arjuna felt a strong urge in his heart.

  • "Dewi, aku ada yang ingin kukatakan," kata Arjuna, suaranya tertelan suara hujan.

    "Dewi, there's something I want to say," said Arjuna, his voice swallowed up by the rain.

  • Dewi menoleh, sedikit terkejut.

    Dewi turned, a little surprised.

  • "Aku.

    "I...

  • aku suka padamu," ucap Arjuna, matanya menatap langsung, meski sedikit gemetar.

    I like you," uttered Arjuna, his eyes looking directly, though slightly trembling.

  • Setetes air mata jatuh, bercampur dengan rintik hujan.

    A teardrop fell, mingling with the raindrops.

  • Rasa meletup yang selama ini ditahan akhirnya dilepaskan.

    The bursting feeling he had been holding in was finally released.

  • Dewi terpana.

    Dewi was stunned.

  • Hatinya penuh oleh emosi, bingung antara kebahagiaan melihat keberanian Arjuna dan kesedihan karena fakta situasinya.

    Her heart was full of emotions, confused between the happiness of witnessing Arjuna's courage and the sadness of the situation's reality.

  • "Arjuna, aku sangat menghargai kejujuranmu.

    "Arjuna, I really appreciate your honesty.

  • Aku hanya berharap kita tetap bisa berteman baik.

    I just hope we can still remain good friends."

  • "Putri, yang menyaksikan dari jauh, merasakan campur aduk antara haru dan puas.

    Putri, watching from afar, felt a mixture of emotion between touched and satisfied.

  • Dewi meraih tangan Arjuna, dan dengan lembut mengucapkan, "Kau selalu menjadi teman yang hebat.

    Dewi took Arjuna's hand, and gently said, "You've always been a great friend."

  • "Hujan mulai reda.

    The rain began to subside.

  • Langit kembali cerah, menampilkan pemandangan bunga yang segar terkena hujan.

    The sky turned bright again, revealing the sight of flowers refreshed by the rain.

  • Di bawah gazebo itu, Arjuna mendapatkan pelajaran berharga tentang kejujuran dan pelepasan.

    Under the gazebo, Arjuna learned valuable lessons about honesty and letting go.

  • Hubungan persahabatan mereka tetap hangat dan tulus.

    Their friendship remained warm and sincere.

  • Dengan senyum kuat dan hati yang lapang, ketiganya meninggalkan Kampung Bunga, menikmati keindahan yang kini berkilau lebih cerah setelah hujan.

    With strong smiles and open hearts, the three of them left Kampung Bunga, enjoying the beauty that now sparkled even brighter after the rain.