
Orchids and Allyship: A Botanist's Journey
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Orchids and Allyship: A Botanist's Journey
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Langit cerah menyinari Kebun Raya Bogor pada bulan September yang kering.
The bright sky illuminated the Kebun Raya Bogor on a dry September day.
Pepohonan hijau menjulang tinggi, dan bunga-bunga mekar memperindah setiap sudut taman.
Tall green trees towered, and blooming flowers adorned every corner of the garden.
Aditya berjalan dengan langkah mantap, meskipun di hatinya ada sedikit keraguan.
Aditya walked with determined steps, although there was a bit of doubt in his heart.
Hari ini, dia bertekad mencari anggrek langka yang dapat melengkapi koleksi pribadinya.
Today, he was determined to find a rare orchid to complete his personal collection.
Aditya adalah seorang pemuda yang mengabdikan hidupnya untuk tanaman.
Aditya was a young man who devoted his life to plants.
Dia sering menghabiskan waktu di kebun raya, terpesona oleh keragaman flora yang ada.
He often spent time at the botanical garden, mesmerized by the diversity of flora.
Namun, satu hal yang belum dia miliki adalah anggrek yang sangat jarang ditemukan.
However, one thing he did not yet have was an orchid that was very rarely found.
Sebuah bunga yang menjadi simbol keahlian seorang ahli tanaman seperti dirinya.
A flower that symbolized the skill of a botanist like himself.
Mentornya dulu pernah mengatakan bahwa mendapatkan anggrek itu adalah pencapaian besar.
His mentor once said that obtaining such an orchid was a great achievement.
Saat Aditya berjalan menjelajahi taman, dia melihat Bayu dan Rina.
As Aditya wandered through the garden, he saw Bayu and Rina.
Bayu adalah teman lamanya, sedangkan Rina adalah seorang penggemar tanaman yang juga mencari anggrek langka dengan penuh semangat.
Bayu was an old friend, while Rina was a plant enthusiast also eagerly searching for rare orchids.
Hari ini, kebun raya lebih ramai dari biasanya.
Today, the botanical garden was busier than usual.
Penggemar tanaman dari seluruh penjuru datang, berharap menemukan harta karun botani.
Plant enthusiasts from all over had come, hoping to find botanical treasures.
"Iya, aku dengar ada anggrek spesial," kata Rina pada Bayu.
"Yes, I heard there's a special orchid," said Rina to Bayu.
Sama seperti Aditya, dia berencana mendapatkan anggrek terakhir yang ada.
Like Aditya, she planned to get the last orchid available.
Aditya merasa dadanya berdebar.
Aditya felt his heart pounding.
Dia harus segera bertindak, atau kesempatan ini akan sirna.
He had to act quickly, or this opportunity would be gone.
Aditya berpikir untuk bekerja sama dengan Rina.
Aditya thought about teaming up with Rina.
Namun, dia sadar bahwa memilih jalan ini bisa berarti meninggalkan cita-citanya untuk membuktikan kemampuannya sendiri.
However, he realized that choosing this path could mean giving up his ambition to prove his own skills.
Di satu sisi, dia menghargai kerjasama, tetapi di sisi lain, hasrat membuktikan dirinya lebih kuat.
On one hand, he valued cooperation, but on the other, the desire to prove himself was stronger.
Dengan tekad bulat, Aditya memutuskan berjuang sendiri kali ini.
With firm resolve, Aditya decided to go it alone this time.
Di bagian penjualan, suara riuh para pencari tanaman terdengar.
In the sales area, the excited chatter of plant seekers was loud.
Di tengah kerumunan, dia melihat sebuah meja dengan tanda 'Anggrek Langka - Terbatas'.
Amidst the crowd, he saw a table with a sign 'Rare Orchids - Limited'.
Aditya dan Rina menghampiri meja itu hampir bersamaan.
Aditya and Rina approached the table almost simultaneously.
Di sana, tersisa satu pot anggrek yang luar biasa mempesona.
There, one pot with an extraordinarily stunning orchid remained.
Waktu terasa begitu cepat.
Time seemed to pass quickly.
Tiba-tiba, keduanya mengulurkan tangan untuk meraih anggrek terakhir.
Suddenly, they both reached out to grab the last orchid.
Dengan hati-hati, Aditya menghela napas dan berkata, "Mungkin kita bisa berbagi.
Carefully, Aditya took a deep breath and said, "Maybe we could share."
" Rina terkejut, tapi senang.
Rina was surprised but pleased.
Dia tersenyum hangat ketika dia menyadari bahwa Aditya memilih berbagi sebagai jawaban atas persaingan ini.
She gave a warm smile when she realized that Aditya chose sharing as the answer to this competition.
Akhirnya, Aditya menyadari bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari kesendirian.
Finally, Aditya realized that happiness didn't only come from solitude.
Kerjasama pun memberikan kebahagiaan dan makna.
Cooperation also brought joy and meaning.
Bersama Rina, dia berjanji akan merawat anggrek itu dengan cinta dan ketelatenan.
Together with Rina, he promised to care for the orchid with love and diligence.
Kekhawatiran Aditya tentang tidak bisa menghormati warisan mentornya pun sirna.
Aditya's worry about not honoring his mentor's legacy vanished.
Karena sebenarnya, mentornya mungkin ingin mengajarkan lebih dari sekadar memiliki.
For in truth, his mentor might have wanted to teach more than just owning.
Dan demikianlah, di bawah langit cerah Kebun Raya Bogor, sebuah persahabatan baru tumbuh, menguatkan pencapaian yang Aditya rasakan jauh lebih berharga dari sekedar memiliki sendiri.
And so, under the bright sky of Kebun Raya Bogor, a new friendship blossomed, reinforcing Aditya's achievement, felt far more valuable than possessing alone.