
Chasing Dreams: A Tale of Choices in Jakarta's Heart
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Chasing Dreams: A Tale of Choices in Jakarta's Heart
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di tengah gemuruh suara kendaraan dari jalanan Jakarta yang sibuk, sebuah apartemen sederhana tertata rapi untuk merayakan Tahun Baru Islam.
Amidst the roar of vehicles from the busy streets of Jakarta, a simple apartment is neatly arranged to celebrate the Islamic New Year.
Di dalam apartemen itu, Ardi, Sinta, dan Rina duduk di ruang tamu yang dihiasi dengan dekorasi tradisional.
Inside the apartment, Ardi, Sinta, and Rina sit in the living room adorned with traditional decorations.
Ruangan itu dipenuhi aroma masakan khas yang membuat suasana tambah hangat.
The room is filled with the aroma of traditional dishes, adding warmth to the atmosphere.
"Ardi, bantu Ibu menyiapkan makanan, ya?
"Ardi, help mother prepare the food, okay?"
" suara Rina terdengar lembut tetapi tegas.
Rina's voice is gentle but firm.
Ardi, yang merupakan anak lelaki tertua, mengangguk sambil bangkit dari kursinya.
Ardi, being the eldest son, nods while rising from his chair.
Sementara itu, Sinta duduk sambil memandang keluar jendela, pikiran melayang.
Meanwhile, Sinta sits and gazes out the window, lost in thought.
"Sinta, akankah kamu melanjutkan pekerjaan sebagai freelancer?
"Sinta, will you continue working as a freelancer?"
" tanya Rina kemudian, nada suaranya agak khawatir.
Rina then asks, her voice slightly worried.
Sinta menatap ibunya, wajahnya penuh percaya diri.
Sinta looks at her mother, her face full of confidence.
"Iya Bu, aku ingin terus berkarier di jalan ini.
"Yes, Mom, I want to continue my career in this path.
Ini jalan hidupku," jawab Sinta.
This is my life's path," Sinta replies.
Di sisi lain, Ardi mendengar percakapan itu sambil membawa piring-piring ke meja makan, pikirannya penuh dengan keraguan tentang kapan harus mengungkapkan rencana keberangkatannya.
On the other hand, Ardi listens to the conversation while carrying plates to the dining table, his mind full of doubt about when to reveal his departure plans.
Keraguan Ardi semakin membesar ketika ia mendengar suara Rina.
Ardi's doubts grow when he hears Rina's voice.
"Sinta, Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu.
"Sinta, I just want what's best for you.
Karier yang pasti dan aman," tegas Rina.
A secure and stable career," Rina says firmly.
Ardi kemudian bersuara, "Ibu, aku juga punya rencana lain.
Ardi then speaks up, "Mom, I also have other plans.
Ada kesempatan kerja di luar negeri.
There's a job opportunity abroad."
"Semua terkejut.
Everyone is surprised.
Sinta berhenti menyantap makanannya dan menatap Ardi, sedangkan Rina menghela napas panjang.
Sinta stops eating and looks at Ardi, while Rina takes a deep breath.
"Kenapa semua anak Ibu ingin pergi jauh?
"Why do all my children want to go far away?"
" tanyanya lirih.
she asks softly.
Suasana makan malam itu tiba-tiba terasa tegang.
The dinner atmosphere suddenly feels tense.
Ardi mencoba mencari kata-kata.
Ardi tries to find the words.
"Bu, ini kesempatan yang baik untukku.
"Mom, this is a good opportunity for me.
Aku bisa berkembang lebih baik," lanjut Ardi berusaha meyakinkan.
I can grow better," Ardi continues, trying to convince her.
"Dan, Bu, aku tahu menjadi freelancer tidak mudah diterima.
"And, Mom, I know being a freelancer is not easily accepted.
Tapi inilah yang membuatku bahagia," tambah Sinta.
But this is what makes me happy," adds Sinta.
Kedua anak itu saling berpandangan, saling memberi dukungan meski dalam situasi yang saling berlawanan.
The two siblings exchange glances, supporting each other despite being in opposing situations.
Akhirnya, seusai makan, Rina pun berbicara lagi, "Ibu hanya ingin kalian bahagia dan baik-baik saja.
Finally, after the meal, Rina speaks again, "I just want you to be happy and well.
Jika ini yang kalian pilih, Ibu akan mendukung," katanya dengan suara sedikit bergetar.
If this is what you choose, I will support you," she says with a slightly trembling voice.
Ada kedamaian yang muncul di dalam hati Ardi dan Sinta.
Peace emerges in the hearts of Ardi and Sinta.
Mereka tahu, apapun yang terjadi, mereka selalu punya rumah yang penuh cinta untuk kembali.
They know that no matter what happens, they always have a home full of love to return to.
Malam itu, ketika suara tawa mulai terdengar kembali, Ardi merasa lebih mantap.
That night, when laughter begins to be heard again, Ardi feels more confident.
Dia mengerti bahwa terkadang, agar bisa terbang lebih tinggi, dia harus meninggalkan sarangnya.
He understands that sometimes, to fly higher, he must leave the nest.
Dan walau jalannya berbeda dengan Sinta, mereka berdua sama—berani mengejar impian mereka dengan dukungan penuh dari sang Ibu.
And although his path differs from Sinta's, they are both the same—brave enough to chase their dreams with full support from their mother.
Dengan kegembiraan di hati, Ardi dan Sinta tahu bahwa pada akhirnya, cinta keluarga selalu bisa menguatkan keputusan dan mimpi yang paling besar.
With joy in their hearts, Ardi and Sinta know that in the end, family love can always strengthen the biggest decisions and dreams.