FluentFiction - Indonesian

Touching Reunion: A Brother's Journey to the Naval Base

FluentFiction - Indonesian

18m 20sJuly 30, 2025
Checking access...

Loading audio...

Touching Reunion: A Brother's Journey to the Naval Base

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di bawah langit biru cerah musim kemarau, Jakarta Naval Base tampak sibuk.

    Under the bright blue sky of the dry season, the Jakarta Naval Base looked busy.

  • Keramaian terasa dengan suara langkah kaki personel angkatan laut yang mengenakan seragam ceremonial.

    The hustle and bustle were felt with the sound of footsteps from naval personnel wearing ceremonial uniforms.

  • Kapal-kapal bersandar di pelabuhan, beristirahat sejenak setelah perjalanan jauh.

    Ships were docked at the harbor, resting briefly after a long journey.

  • Di antara semua itu, Rizki berdiri dengan hati berdebar, memegang surat dari saudaranya.

    Amidst all this, Rizki stood with a pounding heart, holding a letter from his brother.

  • Hari itu, suasana tak hanya diisi kesibukan tugas.

    That day, the atmosphere was not just filled with the busyness of duty.

  • Ada juga kegembiraan.

    There was also joy.

  • Hari raya Idul Adha membuat banyak keluarga hadir, ingin bertemu anggota keluarga mereka yang berdinas di sana.

    The Idul Adha holiday brought many families, eager to meet their family members serving there.

  • Rizki, yang datang dari jauh, punya satu tujuan pasti.

    Rizki, who came from afar, had a clear purpose.

  • Ia ingin mengejutkan dan merayakan Idul Adha bersama kakaknya yang bertugas di angkatan laut.

    He wanted to surprise and celebrate Idul Adha with his brother who served in the navy.

  • Namun, tidak mudah bagi Rizki untuk langsung masuk.

    However, it was not easy for Rizki to enter right away.

  • Keamanan di pintu masuk ketat, ada peningkatan kewaspadaan.

    Security at the entrance was tight, with heightened vigilance.

  • Ia tidak memiliki izin masuk, dan beberapa kali ia ditolak.

    He did not have entry clearance, and several times he was denied.

  • "Maaf, Anda harus punya izin terdaftar," kata petugas keamanan dengan tegas.

    "Sorry, you need to have registered clearance," the security officer said firmly.

  • Rizki tak menyerah.

    Rizki did not give up.

  • Ia menunjukkan surat dari saudaranya, mengungkapkan hubungan mereka.

    He showed the letter from his brother, revealing their relationship.

  • "Ini dari abangku," katanya sambil berharap.

    "This is from my brother," he said hopefully.

  • Petugas sempat ragu, namun melihat ketulusan dan kesabarannya, mereka meminta Rizki menunggu di luar.

    The officer was hesitant, but seeing his sincerity and patience, they asked Rizki to wait outside.

  • Waktu berlalu, matahari kian tinggi, tapi Rizki tetap menunggu.

    Time passed, the sun climbed higher, but Rizki continued to wait.

  • Selama ini, rasa kehilangan selalu menghantui ketika melihat saudara yang sibuk berdinas.

    All this time, a sense of loss had always haunted him when he saw his brother busy with duty.

  • Ia ingin menghidupkan lagi kenangan indah saat mereka kecil, merayakan hari raya bersama.

    He wanted to relive the beautiful memories of when they were little, celebrating the holiday together.

  • Kemudian, keberuntungan datang.

    Then, luck came.

  • Salah satu petugas, tergerak oleh ketulusan Rizki, memberinya izin khusus untuk masuk sesaat.

    One of the officers, moved by Rizki's sincerity, granted him special permission to enter briefly.

  • "Hanya sebentar," kata petugas itu.

    "Just for a moment," the officer said.

  • Dengan cepat, Rizki berjalan menuju bangunan tempat kakaknya sedang bertugas.

    Quickly, Rizki walked towards the building where his brother was stationed.

  • Kedua mata mereka bertemu.

    Their eyes met.

  • "Abang!

    "Brother!"

  • " suara Rizki penuh haru.

    Rizki's voice was full of emotion.

  • Pertemuan itu singkat, namun pelukan mereka bercerita lebih dari kata-kata.

    The reunion was brief, but their embrace spoke more than words.

  • Kakaknya, yang sejenak melepas kepenatan tugas, tersenyum lebar.

    His brother, momentarily relieved from duty fatigue, smiled broadly.

  • Mereka saling bertukar hadiah kecil.

    They exchanged small gifts.

  • Rizki memberikan makanan khas Idul Adha yang dibawanya.

    Rizki gave the Idul Adha traditional food he had brought.

  • Sementara, kakaknya memberikan gelang tali laut yang kuat.

    Meanwhile, his brother gave him a strong ocean string bracelet.

  • "Agar selalu ingat perjuangan di sini," katanya pelan.

    "To always remember the struggles here," he said softly.

  • Ketika waktu hampir habis, Rizki mengerti.

    As time was running out, Rizki understood.

  • Ia sadar, kadang cinta tidak perlu ditunjukkan dengan cara besar.

    He realized that love sometimes doesn't need to be shown in grand ways.

  • Kehadiran dan usaha kecil bisa bermakna dalam.

    Presence and small efforts can be deeply meaningful.

  • Dengan hati yang lebih lapang, Rizki meninggalkan pangkalan, membawa rasa bangga dan cinta untuk abangnya yang berjuang.

    With a lighter heart, Rizki left the base, carrying pride and love for his brother who fights on.

  • Kebersamaan itu mungkin sebentar, tapi menjadi pengingat berharga akan pentingnya usaha dan kasih sayang yang tulus.

    The togetherness might have been brief, but it became a precious reminder of the importance of effort and sincere affection.

  • Di bawah langit yang kian jingga, Rizki tahu, ia akan selalu mendukung saudaranya, kapanpun dan di manapun.

    Under the increasingly orange sky, Rizki knew he would always support his brother, wherever and whenever.