
Spice Routes & New Friends: Rina's Eid Adventure in Marrakech
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Spice Routes & New Friends: Rina's Eid Adventure in Marrakech
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di tengah hiruk-pikuk jalanan Marrakech yang penuh warna, aroma rempah-rempah memenuhi udara.
In the midst of the bustling streets of Marrakech full of color, the aroma of spices filled the air.
Rina, seorang travel blogger dari Indonesia, berjalan menyusuri jalanan dengan semangat mencari pengalaman baru.
Rina, a travel blogger from Indonesia, walked through the streets with enthusiasm, seeking new experiences.
Eid al-Adha kali ini membawa Rina ke Maroko untuk menyelami budaya unik dan makanan tradisionalnya.
This Eid al-Adha brought Rina to Morocco to explore its unique culture and traditional foods.
Matahari musim panas bersinar cerah ketika Rina memasuki sebuah riad tradisional yang indah.
The summer sun shone brightly as Rina entered a beautiful traditional riad.
Ini adalah tempat di mana dia akan mengikuti kelas memasak.
This was the place where she would be participating in a cooking class.
Dengan lantai mosaik yang rumit dan halaman yang diterangi sinar matahari, suasananya terasa hangat dan mengundang.
With intricate mosaic floors and a sunlit courtyard, the atmosphere felt warm and inviting.
Tawa terdengar dari peserta lain yang sudah mulai berkumpul.
Laughter could be heard from other participants who had already begun to gather.
Di antara peserta, ada Adi, seorang chef muda dari Indonesia yang telah tinggal di Maroko selama beberapa waktu.
Among the participants was Adi, a young chef from Indonesia who had lived in Morocco for some time.
Dia datang ke kelas ini untuk mempelajari teknik memasak lokal.
He came to this class to learn about local cooking techniques.
Walau sedikit ragu untuk bergaul dengan orang baru, hatinya berdebar ketika melihat sesama orang Indonesia di kelas tersebut.
Although a bit hesitant to mingle with new people, his heart skipped a beat when he saw a fellow Indonesian in the class.
“Kamu dari Indonesia?
"Are you from Indonesia?"
” tanya Rina dengan senyum hangat saat mendekati Adi.
asked Rina with a warm smile as she approached Adi.
“Iya, aku Adi,” jawabnya, merasa sedikit lebih nyaman.
"Yes, I’m Adi," he replied, feeling a bit more comfortable.
Untuk sesi memasak hari itu, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil.
For that day’s cooking session, the participants were divided into small groups.
Kebetulan, Rina dan Adi dipasangkan.
Coincidentally, Rina and Adi were paired together.
Dengan bahan-bahan segar di depan mereka, mereka mulai saling berbagi cerita dan pengalaman.
With fresh ingredients in front of them, they began sharing stories and experiences.
Rina menceritakan tentang perjalanannya dan impiannya untuk menulis blog yang inspiratif, sedangkan Adi berbagi visinya untuk membawa cita rasa Maroko ke Indonesia.
Rina talked about her travels and her dream of writing an inspiring blog, while Adi shared his vision of bringing the flavors of Morocco to Indonesia.
Saat mereka memasak tagine, sebuah hidangan tradisional Maroko, Rina terkagum-kagum dengan cara Adi mengolah bumbu dan daging.
As they cooked tagine, a traditional Moroccan dish, Rina was amazed at how Adi handled the spices and the meat.
"Ini yang aku cari," gumam Rina dalam hati, sambil mencatat detail-detail penting untuk blognya.
"This is what I’m looking for," Rina whispered to herself, while taking note of important details for her blog.
Kerjasama mereka mengalir tanpa hambatan, meskipun awalnya Adi ragu untuk membuka diri.
Their collaboration flowed effortlessly, even though Adi was initially reluctant to open up.
Mereka saling berbagi tips dan teknik, menikmati proses memasak yang memadukan budaya dan rasa yang berbeda.
They shared tips and techniques, enjoying the cooking process that blended different cultures and tastes.
Aroma harum masakan mereka mengundang senyum dari peserta lain.
The enticing aroma of their cooking brought smiles from the other participants.
Setelah selesai, mereka menghidangkan masakan ke meja.
After finishing, they served the dish at the table.
Rasa tagine yang mereka buat sungguh lezat, menggabungkan cita rasa Indonesia dan Maroko dengan sempurna.
The taste of the tagine they made was truly delicious, perfectly blending the flavors of Indonesia and Morocco.
Senyum puas menghiasi wajah mereka.
A satisfied smile adorned their faces.
Rina mendapatkan apa yang dia cari: wawasan dan pengalaman berharga yang bisa dibagikannya di blog.
Rina found what she was looking for: valuable insights and experiences she could share on her blog.
Adi pun merasa lebih percaya diri, menemukan bahwa berbagi cerita dengan sesama dapat membuka pintu baru.
Adi also felt more confident, discovering that sharing stories with others could open new doors.
Mereka sepakat untuk tetap terhubung, merencanakan kolaborasi di masa depan.
They agreed to stay connected, planning for future collaborations.
Di riad yang cerah itu, Rina belajar bahwa setiap cerita lebih hidup ketika diwarnai dengan koneksi personal.
In the bright riad, Rina learned that every story is more vivid when colored with personal connections.
Sementara, Adi menyadari bahwa kadang-kadang, melangkah keluar dari zona nyaman justru memberi lebih banyak kebahagiaan.
Meanwhile, Adi realized that sometimes, stepping out of one’s comfort zone actually brings more happiness.
Pertemuan mereka di Marrakech bukan hanya kesempatan untuk memasak, tetapi untuk menjalin persahabatan baru yang berharga.
Their meeting in Marrakech was not just an opportunity to cook, but to forge a new and valuable friendship.