FluentFiction - Indonesian

Rising Entrepreneurs: A New Dawn in Jakarta's Startup Scene

FluentFiction - Indonesian

18m 45sJuly 15, 2025
Checking access...

Loading audio...

Rising Entrepreneurs: A New Dawn in Jakarta's Startup Scene

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Langit Jakarta terlihat cerah tanpa awan meskipun matahari baru saja terbit.

    The sky over Jakarta looked clear without clouds even though the sun had just risen.

  • Di sebuah sudut kota, terdapat sebuah gedung dengan tembok bata ekspos dan jendela besar yang menghadap gedung-gedung pencakar langit.

    In a corner of the city, there was a building with exposed brick walls and large windows facing the skyscrapers.

  • Itu adalah sebuah inkubator startup, tempat di mana impian besar dimulai.

    It was a startup incubator, a place where big dreams begin.

  • Di dalamnya, terdengar suara ramai dari para pengusaha muda yang bersemangat.

    Inside, the lively chatter of young, enthusiastic entrepreneurs could be heard.

  • Whiteboard penuh coretan ide dan angka, aroma kopi segar menguar di udara.

    Whiteboards were covered with scribbles of ideas and numbers, and the aroma of fresh coffee filled the air.

  • Di sudut ruangan, Raka, Dewi, dan Yusuf duduk mengelilingi meja kecil.

    In a corner of the room, Raka, Dewi, and Yusuf sat around a small table.

  • Suasana tegang, namun harapan menyala di mata Raka dan Dewi.

    The atmosphere was tense, but hope gleamed in Raka and Dewi's eyes.

  • Raka, pemuda berambisi tinggi itu, menata nafasnya.

    Raka, the highly ambitious young man, took a deep breath.

  • "Pak Yusuf, kami punya ide teknologi yang bisa mengubah cara orang berkomunikasi," katanya dengan penuh semangat.

    "Mr. Yusuf, we have a technology idea that can change the way people communicate," he said with passion.

  • Namun, semangat itu menjadi agak berlebihan.

    However, that enthusiasm became somewhat excessive.

  • Raka mulai bercerita tentang berbagai fitur rumit yang ia impikan, membuat presentasinya menjadi kurang fokus.

    Raka started talking about various complex features he envisioned, making his presentation less focused.

  • Dewi memperhatikan gestur Yusuf yang mulai ragu.

    Dewi noticed the doubtful gestures of Yusuf.

  • Investor karismatik itu menjungkir balikkan kenangnya, meresapi kata-kata Raka namun tampaknya belum bisa diyakinkan sepenuhnya.

    The charismatic investor was deep in thought, absorbing Raka's words but seemed not fully convinced.

  • Dewi tahu saatnya tiba untuk bertindak.

    Dewi knew it was time to act.

  • Dengan senyum tenang, Dewi mengambil alih pembicaraan.

    With a calm smile, Dewi took over the conversation.

  • "Ide kami memang kompleks, tapi bukan tidak mungkin," ucap Dewi.

    "Our idea is indeed complex, but it is not impossible," said Dewi.

  • Suaranya lembut namun tegas.

    Her voice was soft yet firm.

  • Dewi menjelaskan keuntungan utama dari ide mereka dengan fakta-fakta konkret.

    Dewi explained the main advantages of their idea with concrete facts.

  • Dia menunjukkan proyeksi keuntungan dan rencana kerja yang telah disusun.

    She showed profit projections and the work plan they had prepared.

  • Yusuf mendengarkan dengan lebih seksama, kedua alisnya sedikit terangkat.

    Yusuf listened more intently, his eyebrows slightly raised.

  • Dewi tidak berhenti di situ.

    Dewi did not stop there.

  • "Kami memiliki target yang realistis dalam jangka waktu tertentu.

    "We have realistic targets within a certain timeframe.

  • Kami yakin bisa mencapainya dengan bimbingan dan dukungan yang tepat," lanjut Dewi.

    We are confident we can achieve them with the right guidance and support," Dewi continued.

  • Yusuf bersandar ke depan, menunjukkan minat yang mulai tumbuh.

    Yusuf leaned forward, showing growing interest.

  • "Bagaimana tentang implementasinya?" tanyanya, tertarik dengan penjelasan Dewi.

    "How about the implementation?" he asked, intrigued by Dewi's explanation.

  • Pertanyaan-pertanyaan teknis mulai mengalir, dan Dewi menjawab satu per satu dengan sabar dan jelas.

    Technical questions began to flow, and Dewi answered each one patiently and clearly.

  • Akhirnya, setelah diskusi yang intens, Yusuf tersenyum kecil dan mengangguk.

    Finally, after an intense discussion, Yusuf smiled slightly and nodded.

  • "Baiklah, saya akan berinvestasi.

    "Alright, I will invest.

  • Tetapi ada syaratnya.

    But there are conditions.

  • Beberapa tonggak harus dicapai sebelum saya menambah modal lebih banyak," kata Yusuf.

    Certain milestones have to be reached before I add more funds," said Yusuf.

  • Itu adalah kesempatan yang Raka dan Dewi tunggu.

    It was the opportunity that Raka and Dewi had been waiting for.

  • Keluar dari ruangan itu, Raka merasa lega meskipun ada tambahan PR di belakangnya.

    Leaving the room, Raka felt relieved even though there was extra work ahead.

  • Dewi menepuk bahu Raka.

    Dewi patted Raka's shoulder.

  • "Kita bisa melakukannya, Raka."

    "We can do it, Raka."

  • Raka mengangguk, menyadari bahwa semangat perlu diimbangi dengan strategi dan kerjasama.

    Raka nodded, realizing that enthusiasm needs to be balanced with strategy and teamwork.

  • Matahari semakin tinggi di langit yang cerah.

    The sun rose higher in the clear sky.

  • Raka belajar bahwa kerja keras dan tim yang solid kadang lebih penting daripada ide itu sendiri.

    Raka learned that hard work and a solid team are sometimes more important than the idea itself.

  • Dia dan Dewi melangkah keluar, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dengan keyakinan baru.

    He and Dewi stepped out, ready to face the next challenge with renewed confidence.

  • Ini bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan baru mereka.

    This was not the end, but the beginning of their new journey.