
From Silence to Laughter: The Unforeseen Meditation Break
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
From Silence to Laughter: The Unforeseen Meditation Break
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di pagi yang cerah di tengah musim kemarau, angin sepoi-sepoi semilir menyentuh lembut daun-daun di Ubud, Bali.
On a bright morning in the middle of the dry season, a gentle breeze softly touched the leaves in Ubud, Bali.
Di sini, rizki, Dewi, dan Angga berkumpul di sebuah retret spiritual, dikelilingi hamparan sawah hijau dan pura-pura yang megah.
Here, Rizki, Dewi, and Angga gathered at a spiritual retreat, surrounded by stretches of green rice fields and majestic temples.
Suara alam, dari nyanyian burung hingga gemerisik dedaunan, menjadi musik latar yang sempurna untuk meditasi mereka.
The sounds of nature, from the birds' songs to the rustling of leaves, became a perfect background soundtrack for their meditation.
Hari ini adalah perayaan Galungan, saat di mana umat Hindu merayakan kemenangan dharma atas adharma.
Today is the celebration of Galungan, when Hindu people celebrate the victory of dharma over adharma.
Semua peserta retret memasuki ruangan meditasi dengan tenang, siap untuk fokus dan hening.
All retreat participants enter the meditation room quietly, ready to focus and be silent.
Angga, sebagai pemimpin kelompok, mengingatkan semua orang untuk memusatkan pikiran dan hati.
Angga, as the group leader, reminds everyone to concentrate their minds and hearts.
Namun, tidak lama setelah sesi meditasi dimulai, sebuah suara tiba-tiba memecah keheningan.
However, not long after the meditation session began, a sound suddenly broke the silence.
"Huup!
"Huup!"
" Suara itu datang dari Rizky, yang duduk di barisan depan.
That sound came from Rizky, who was sitting in the front row.
Hiccup Rizky yang tiba-tiba berlanjut, menggema dalam ruangan.
Rizky's sudden hiccup continued, echoing in the room.
Wajah serius Rizky memerah menahan malu.
Rizky's serious face turned red with embarrassment.
Dewi, yang duduk di sebelah Rizky, berusaha keras menahan tawa.
Dewi, sitting next to Rizky, struggled hard to suppress her laughter.
Setiap kali Rizky berusaha mengambil napas dalam-dalam untuk melawan cegukannya, suara itu malah semakin nyaring, membuat situasi semakin lucu.
Every time Rizky tried to take a deep breath to combat his hiccups, the sound only grew louder, making the situation even funnier.
Angga mencoba menenangkan semua orang, tetapi bahkan dia tak bisa menahan senyuman.
Angga tried to calm everyone, but even he couldn't hold back a smile.
Rizky merasa ingin meninggalkan sesi itu, tetapi dia ingat teknik pernapasan yang Angga ajarkan minggu lalu.
Rizky felt like leaving the session, but he remembered the breathing technique that Angga had taught last week.
Dengan penuh tekad, dia mencoba salah satu teknik tersebut.
With determination, he tried one of those techniques.
Dia menarik napas panjang, menahan, dan kemudian mengeluarkannya perlahan.
He took a long breath, held it, and then released it slowly.
Tapi alih-alih meredakan, suara "huup" kembali terdengar, lebih kencang kali ini.
But instead of easing, the "huup" sound was heard again, louder this time.
Semua orang dalam ruangan, termasuk Angga, akhirnya meledak dalam tawa.
Everyone in the room, including Angga, finally burst into laughter.
Suasana formal yang tadinya khusyuk berubah menjadi sesi tawa bersama.
The once solemn formal atmosphere turned into a session of shared laughter.
Momen yang seharusnya khidmat menjadi penuh dengan kehangatan dan keceriaan.
The moment that was supposed to be sacred became full of warmth and cheerfulness.
Rizky akhirnya ikut tertawa.
Rizky eventually joined in the laughter.
Dia menyadari bahwa tidak ada yang benar-benar sempurna.
He realized that nothing is truly perfect.
Keceriaan dan kebahagiaan bisa ditemukan dalam momen-momen sederhana dan tak terduga.
Joy and happiness can be found in simple and unexpected moments.
Retret itu, yang tadinya tentang keheningan, berakhir dengan persahabatan yang lebih erat.
The retreat, which was initially about silence, ended with stronger friendships.
Mereka menemukan kedamaian baru, bukan dari kesempurnaan atau keheningan total, tetapi dari pengalaman yang dibagi bersama.
They found a new peace, not from perfection or total silence, but from shared experiences.
Rizky kini mengerti, sesekali, tawa adalah bentuk meditasi terbaik.
Rizky now understood that sometimes, laughter is the best form of meditation.
Di tengah pemandangan indah dan kedamaian Ubud, mereka semua merayakan Galungan dengan hati yang lebih ringan dan penuh rasa syukur.
Amidst the beautiful scenery and tranquility of Ubud, they all celebrated Galungan with lighter hearts filled with gratitude.