
The World's Ugliest Roller Coaster: A Hilarious Escape
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
The World's Ugliest Roller Coaster: A Hilarious Escape
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di pinggir kota yang terabaikan, sebuah taman hiburan yang dulu megah berdiri dalam keadaan berkarat dan hancur.
On the edge of an abandoned city, an amusement park that was once grand stood in a state of rust and ruins.
Langit kelabu menutupi tempat itu, angin musim gugur berdesir melalui rangka-rangka roller coaster yang menyeramkan.
A gray sky covered the place, and the autumn wind rustled through the eerie frames of the roller coaster.
Papan-papan reklame yang sudah pudar miring di sana-sini, menyisakan sisa pesan tentang kegembiraan yang telah lama hilang.
Billboards, now faded and leaning here and there, left behind remnants of messages about joy long gone.
Di tengah kehancuran ini, Rizky, seorang pengumpul barang yang cerdas, berlari-lari di antara rongsokan.
In the midst of this decay, Rizky, a clever scrap collector, dashed among the wreckage.
Dia punya tujuan unik: membangun roller coaster paling jelek di dunia.
He had a unique goal: to build the ugliest roller coaster in the world.
Dia ingin membuat teman-temannya, Sari dan Budi, tertawa dan menghidupkan kembali sedikit keceriaan.
He wanted to make his friends, Sari and Budi, laugh and bring back a little cheer.
Namun, tantangan terbesar Rizky bukanlah menemukan potongan-potongan logam tua itu.
However, Rizky's biggest challenge wasn't finding pieces of old metal.
Sebaliknya, dia harus menghadapi pasukan ayam liar yang rakus.
Instead, he had to face a troop of ravenous wild chickens.
Ayam-ayam itu selalu mencari material sarang dari proyek-proyeknya yang setengah jadi.
The chickens were always searching for nesting materials from his half-finished projects.
Rizky selalu siap.
Rizky was always prepared.
Dengan berbekal kecerdasannya, dia menyusun rencana.
Armed with his intelligence, he devised a plan.
Dia mengumpulkan benda-benda mengilap dan menyusunnya, membuat jejak yang memikat perhatian ayam-ayam itu, menjauhkan mereka dari situs pembangunannya.
He gathered shiny objects and arranged them to make a trail that piqued the chickens' interest, luring them away from his construction site.
Saat ayam-ayam sibuk mengecek benda-benda mengkilap itu, Rizky membangun penghalang dari potongan kayu dan besi untuk melindungi roller coaster-nya.
While the chickens were busy inspecting the shiny objects, Rizky built barriers out of wood and metal pieces to protect his roller coaster.
Hari-hari berlalu dengan tantangan yang terus membuat Rizky semakin gigih.
Days passed with challenges that only made Rizky more determined.
Akhirnya, roller coaster yang aneh dan berderit itu selesai!
Finally, the strange and creaky roller coaster was completed!
Tepat saat Sari dan Budi tiba, dedaunan berguguran menghiasi tempat itu dengan warna-warna musim gugur yang memudar.
Just as Sari and Budi arrived, falling leaves adorned the place with fading autumn colors.
Mereka kagum melihat hasil kerja keras Rizky, meskipun rupa roller coaster-nya memang jauh dari kata indah.
They were amazed at Rizky's hard work, even though the roller coaster was far from beautiful.
Momentum kebahagiaan itu seketika diserang oleh pasukan ayam.
That moment of happiness was suddenly attacked by the chicken troop.
Rombongan unggas itu mengamuk, menyerbu roller coaster dengan nafsu yang tak terukur.
The flock of birds rampaged, storming the roller coaster with insatiable fury.
Rizky, tanpa berpikir panjang, mengajak Sari dan Budi naik ke atas wahana itu.
Without thinking twice, Rizky invited Sari and Budi to climb onto the ride.
"Pegangan!
"Hold on!"
" teriak Rizky.
yelled Rizky.
Meski tampak rapuh, roller coaster itu melaju cukup gesit.
Though it looked fragile, the roller coaster sped along quite swiftly.
Ayam-ayam dilempar oleh suara-suara mendecit dan kerangka yang bergoyang.
The chickens were thrown off by the squeaking sounds and the shaky frame.
Tidak ada dari mereka yang mampu mengejar.
None of them could keep up.
Sambil tertawa, Rizky, Sari, dan Budi menikmati setiap momen dari roller coaster tersebut.
Laughing, Rizky, Sari, and Budi enjoyed every moment of the roller coaster ride.
Mereka tertawa terbahak-bahak menyaksikan kekacauan di bawah mereka, melampaui ketakutan yang mengintai di dunia yang rusak ini.
They laughed out loud watching the chaos below them, transcending the fears lurking in this shattered world.
Perasaan senang melingkupi Rizky.
A sense of joy enveloped Rizky.
Dia mengerti bahwa masih ada harapan dan kebahagiaan, bahkan di saat yang sulit seperti ini.
He understood that there was still hope and happiness, even in difficult times like this.
Akhirnya, ketika turun dari coaster yang lambat, Rizky mengedipkan mata kepada Sari dan Budi.
Finally, when they got off the slow coaster, Rizky winked at Sari and Budi.
Hubungan mereka semakin erat, dan Rizky merasa lebih optimis.
Their bond grew stronger, and Rizky felt more optimistic.
Dunia mungkin hancur, tetapi mereka tetap bisa menciptakan momen bahagia dan tertawa bersama.
The world might be ruined, but they could still create happy moments and laugh together.
Di balik kekacauan, di tempat yang dulu penuh dengan kesenangan, kini menjadi latar bagi sebuah persahabatan sejati.
Amidst the chaos, in a place once filled with fun, now stands as the backdrop for a true friendship.