
Spice of Love: Dewi's Quest for a Rare Culinary Gem
FluentFiction - Indonesian
Loading audio...
Spice of Love: Dewi's Quest for a Rare Culinary Gem
Sign in for Premium Access
Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.
Di tengah hiruk pikuk pasar yang ramai, Dewi berjalan dengan cepat.
In the midst of the bustling market, Dewi walked quickly.
Jalan-jalan sempit dipenuhi pedagang dan pembeli.
The narrow streets were filled with traders and buyers.
Lampu-lampu lentera berayun, memberikan cahaya hangat di atas kerumunan.
The lantern lights swung, casting a warm glow over the crowd.
Aroma rempah-rempah memenuhi udara.
The aroma of spices filled the air.
Dewi ditemani oleh Ayu, sahabat setianya.
Dewi was accompanied by Ayu, her loyal friend.
Mereka berdua sedang mencari rempah langka, kemukus, untuk hidangan istimewa Lebaran.
They were both searching for a rare spice, kemukus, for a special Lebaran dish.
Dewi ingin membuat masakan yang sempurna dan memikat hati seorang pemuda yang dia sukai.
Dewi wanted to make a perfect meal and win the heart of a young man she liked.
"Ayo cepetan, Ayu.
"Hurry up, Ayu.
Kita harus mencari kemukus sebelum habis," kata Dewi dengan cemas.
We need to find kemukus before it runs out," said Dewi anxiously.
Pasar sedang dalam suasana perayaan.
The market was in a festive mood.
Warna-warni kain dan kerajinan yang dipajang di stan-stan menambah meriahnya suasana.
The colorful fabrics and crafts displayed at the stalls added to the vibrant atmosphere.
Dewi dan Ayu akhirnya tiba di kios Rizki, seorang pedagang rempah terkenal.
Dewi and Ayu finally arrived at Rizki's stall, a well-known spice trader.
Namun, Rizki tampak murung.
However, Rizki looked gloomy.
"Ada yang bisa saya bantu, Dewi?
"Is there anything I can help you with, Dewi?
Tapi saya khawatir stok kemukus saya menipis," ujar Rizki dengan nada menyesal.
But I'm afraid my kemukus stock is running low," said Rizki regretfully.
Dewi tahu dia harus berani.
Dewi knew she had to be brave.
"Rizki, kau pasti punya cadangan.
"Rizki, you must have a reserve.
Bisa tolong bantu kami?
Can you please help us?"
" tanyanya dengan penuh harap.
she asked hopefully.
Rizki berpikir sejenak, lalu menyuruh mereka mengikuti dia ke belakang kios.
Rizki thought for a moment, then told them to follow him to the back of the stall.
Dengan hati-hati, dia membuka kotak kayu kecil yang tersembunyi di antara tumpukan rempah lainnya.
Carefully, he opened a small wooden box hidden among piles of other spices.
"Ada sedikit kemukus yang tersisa.
"There's a little kemukus left.
Tapi harganya naik karena langka," kata Rizki sambil mengangkat bahan berharga itu.
But the price has gone up because it's rare," Rizki said as he lifted the precious ingredient.
Dewi harus membuat keputusan cepat.
Dewi had to make a quick decision.
Dengan dukungan Ayu, dia memutuskan untuk membeli.
With Ayu's support, she decided to buy it.
Mereka mengeluarkan uang yang cukup untuk mendapatkan kemukus tersebut.
They pulled together enough money to get the kemukus.
Kembali di rumah, Dewi dan Ayu memulai persiapan.
Back at home, Dewi and Ayu began the preparations.
Dengan bumbu rahasia itu, masakan Dewi menjadi luar biasa.
With that secret spice, Dewi's dish turned out exceptional.
Ketika hari besarnya tiba, semua orang yang hadir terkagum-kagum, termasuk pemuda yang ingin dia kagumi.
When the big day arrived, everyone present was amazed, including the young man she hoped to impress.
Dewi tersenyum puas.
Dewi smiled with satisfaction.
Dia belajar bahwa untuk menghadapi tantangan, kadang kita perlu meminta bantuan.
She learned that to face challenges, sometimes we need to ask for help.
Kini, dia merasa lebih percaya diri dalam kemampuan memasaknya.
Now, she felt more confident in her cooking skills.
Hari raya ini menjadi momen berharga baginya, dan tentu saja, pujian dari semua orang, terutama dari orang yang dia kagumi, membuat usahanya tidak sia-sia.
This festive day became a precious moment for her, and, of course, the praise from everyone, especially from the person she admired, made her efforts worthwhile.