FluentFiction - Indonesian

Spice of Love: Dewi's Quest for a Rare Culinary Gem

FluentFiction - Indonesian

15m 32sJune 2, 2025
Checking access...

Loading audio...

Spice of Love: Dewi's Quest for a Rare Culinary Gem

1x
0:000:00

Sign in for Premium Access

Sign in to access ad-free premium audio for this episode with a FluentFiction Plus subscription.

View Mode:
  • Di tengah hiruk pikuk pasar yang ramai, Dewi berjalan dengan cepat.

    In the midst of the bustling market, Dewi walked quickly.

  • Jalan-jalan sempit dipenuhi pedagang dan pembeli.

    The narrow streets were filled with traders and buyers.

  • Lampu-lampu lentera berayun, memberikan cahaya hangat di atas kerumunan.

    The lantern lights swung, casting a warm glow over the crowd.

  • Aroma rempah-rempah memenuhi udara.

    The aroma of spices filled the air.

  • Dewi ditemani oleh Ayu, sahabat setianya.

    Dewi was accompanied by Ayu, her loyal friend.

  • Mereka berdua sedang mencari rempah langka, kemukus, untuk hidangan istimewa Lebaran.

    They were both searching for a rare spice, kemukus, for a special Lebaran dish.

  • Dewi ingin membuat masakan yang sempurna dan memikat hati seorang pemuda yang dia sukai.

    Dewi wanted to make a perfect meal and win the heart of a young man she liked.

  • "Ayo cepetan, Ayu.

    "Hurry up, Ayu.

  • Kita harus mencari kemukus sebelum habis," kata Dewi dengan cemas.

    We need to find kemukus before it runs out," said Dewi anxiously.

  • Pasar sedang dalam suasana perayaan.

    The market was in a festive mood.

  • Warna-warni kain dan kerajinan yang dipajang di stan-stan menambah meriahnya suasana.

    The colorful fabrics and crafts displayed at the stalls added to the vibrant atmosphere.

  • Dewi dan Ayu akhirnya tiba di kios Rizki, seorang pedagang rempah terkenal.

    Dewi and Ayu finally arrived at Rizki's stall, a well-known spice trader.

  • Namun, Rizki tampak murung.

    However, Rizki looked gloomy.

  • "Ada yang bisa saya bantu, Dewi?

    "Is there anything I can help you with, Dewi?

  • Tapi saya khawatir stok kemukus saya menipis," ujar Rizki dengan nada menyesal.

    But I'm afraid my kemukus stock is running low," said Rizki regretfully.

  • Dewi tahu dia harus berani.

    Dewi knew she had to be brave.

  • "Rizki, kau pasti punya cadangan.

    "Rizki, you must have a reserve.

  • Bisa tolong bantu kami?

    Can you please help us?"

  • " tanyanya dengan penuh harap.

    she asked hopefully.

  • Rizki berpikir sejenak, lalu menyuruh mereka mengikuti dia ke belakang kios.

    Rizki thought for a moment, then told them to follow him to the back of the stall.

  • Dengan hati-hati, dia membuka kotak kayu kecil yang tersembunyi di antara tumpukan rempah lainnya.

    Carefully, he opened a small wooden box hidden among piles of other spices.

  • "Ada sedikit kemukus yang tersisa.

    "There's a little kemukus left.

  • Tapi harganya naik karena langka," kata Rizki sambil mengangkat bahan berharga itu.

    But the price has gone up because it's rare," Rizki said as he lifted the precious ingredient.

  • Dewi harus membuat keputusan cepat.

    Dewi had to make a quick decision.

  • Dengan dukungan Ayu, dia memutuskan untuk membeli.

    With Ayu's support, she decided to buy it.

  • Mereka mengeluarkan uang yang cukup untuk mendapatkan kemukus tersebut.

    They pulled together enough money to get the kemukus.

  • Kembali di rumah, Dewi dan Ayu memulai persiapan.

    Back at home, Dewi and Ayu began the preparations.

  • Dengan bumbu rahasia itu, masakan Dewi menjadi luar biasa.

    With that secret spice, Dewi's dish turned out exceptional.

  • Ketika hari besarnya tiba, semua orang yang hadir terkagum-kagum, termasuk pemuda yang ingin dia kagumi.

    When the big day arrived, everyone present was amazed, including the young man she hoped to impress.

  • Dewi tersenyum puas.

    Dewi smiled with satisfaction.

  • Dia belajar bahwa untuk menghadapi tantangan, kadang kita perlu meminta bantuan.

    She learned that to face challenges, sometimes we need to ask for help.

  • Kini, dia merasa lebih percaya diri dalam kemampuan memasaknya.

    Now, she felt more confident in her cooking skills.

  • Hari raya ini menjadi momen berharga baginya, dan tentu saja, pujian dari semua orang, terutama dari orang yang dia kagumi, membuat usahanya tidak sia-sia.

    This festive day became a precious moment for her, and, of course, the praise from everyone, especially from the person she admired, made her efforts worthwhile.